Selasa, 12 Januari 2010

Ketika Bisnis Menjual Informasi Dianggap Menjual Sampah


Saya sangat terkejut ketika saya melihat ada suatu ( atau mungkin banyak) thread di kaskus maupun forum-forum lain serta blog-blog yang menganggap bisnis online menjual informasi itu adalah bisnis sampah yang hanya menjual mimpi semata.

Sebenarnya thread-thread tersebut cukup lama dibuat dan dibahas oleh segelintir orang, hanya saja saya agak telat mengetahui informasi ini.

Memang setiap orang menanggapi hal ini dengan cara yang berbeda-beda. Bisnis menjual informasi menurut saya pribadi sebenarnya sah-sah saja dilakukan. Demikian juga bisnis menjual informasi dengan sistem reseller yang kebanyakan dilakukan oleh orang-orang.

Sebut saja formulabisnis.com, uangpanas.com, rahasiabento.com, dan masih banyak lagi lainnya, produk informasi seperti itu layak untuk dijual kepada market yang tepat yakni para pemula atau newbie.

Tapi ada salah satu pihak yang tidak suka dengan bisnis model reseller yang menjual informasi. Mereka menganggap produk-produk tersebut sampah karena hanya mengajarkan mimpi bagi para pembelinya dan juga informasi-informasi didalamnya tidak berguna sama sekali.

Kembali kepada pembahasan mengenai produk informasi itu sendiri, kalau saya amati ada dua jenis kelompok yang menanggapi sebuah informasi. Yang pertama adalah kelompok yang telah mengetahui dan menguasai subjek informasinya, dan yang kedua adalah kelompok orang yang tidak atau belum mengetahui subjek informasi tersebut.

Misalnya saja produk informasi mengenai cara mencari uang di internet. Ada satu kelompok yang sudah mengetahui informasi mengenai cara mencari uang di internet . Dan ada juga kelompok yang belum mengetahui atau sama sekali tidak megetahui cara mencari uang di internet.

Nah disinilah sumber konflik yang terjadi selama ini. Kelompok yang pertama ( kelompok yang sudah mengetahui subjek informasi ) inilah yang akan menganggap produk informasi tentang cara mencari uang di internet itu adalah hal biasa, tidak patut dijual, atau bahkan seperti yang saya sebutkan tadi, sampah.

Tapi sebenarnya dilain pihak ada sebuah kelompok yang sangat membutuhkan informasi mengenai cara mencari uang di internet karena mereka belum tahu subjek informasi ini dan tentu mereka akan menganggap hal ini adalah suatu hal yang luarbiasa menurut mereka.

Disinilah seseorang seharusnya dapat membedakan "grade" untuk setiap orang yang menanggapi sebuah subjek informasi.

Kelompok yang telah mengetahui subjek produk informasi yang ditawarkan kepada mereka ( atau yang "grade"nya lebih tinggi ) seharusnya tidak mencemooh atau menjelek-jelekan produk informasi tersebut . Karena meskipun mereka tidak membutuhkan informasi itu tapi dilain pihak ada sekelompok orang yang membutuhkan informasi tersebut.

Mereka boleh saja merasa "bisa" dan menganggap enteng informasi tersebut.

Saya analogikan ada seorang penjual buku Matematika untuk Sekolah Dasar (SD), kemudian penjual itu menawarkan bukunya kepada sekelompok mahasiswa dan sekelompok siswa Sekolah Dasar. Tentu si kelompok mahasiswa dalam hati mereka akan tertawa melihat buku itu karena subjek informasi yang dibahas didalamnya sudah tidak asing lagi bagi mereka.

Tapi bagaimana dengan sekelompok siswa Sekolah Dasar (SD) ? Pasti mereka akan antusias menanggapi buku yang dijual tersebut. Dan mereka pun akan membelinya.

Tidak mungkin kan sekelompok mahasiswa tadi akan menertawakan si penjual buku matematika SD tadi ? Karena mungkin itulah sumber penghidupan bagi dirinya. Dan sangat tidak mungkin pula kelompok mahasisiwa tadi melarang si penjual untuk berjualan lagi atau melarang peredaran buku Matematika SD yang notabene sampah bagi mereka, karena masih banyak siswa yang "gradenya" lebih rendah dari mereka yang membutuhkan informasi dalam buku tersebut.


Sedangkan hasil dari proses pembelajaran pada setiap orang pun pasti akan berbeda beda. Kelompok siswa Sekolah Dasar (SD) itu mungkin ada yang langsung bisa menguasai materi yang diajarkan dalam buku matematika tersebut dan ada pula yang kurang bisa memahami penjelasan dari buku tersebut. Itu adalah hal biasa yang terjadi di sekitar kita, begitu juga di dunia bisnis internet.

Nah seperti itulah seharusnya "wajah" bisnis internet di Indonesia ini. Setiap kelompok seharusnya tidak saling menjelek-jelekan satu sama lain, dan juga kelompok yang merasa sudah "pintar" seharusnya tidak merasa sombong dan juga harus menghargai produk informasi yang telah dibuat.

Mari kita belajar menghargai orang lain dengan menghargai karya orang lain !

3 komentar:

  1. Artikelnya mantap. Saya setuju dengan pendapat anda. Semua hal diatas tergantung dari sisi mana kita melihatnya. Apabila si pembeli informasi adalah orang yang sudah ahli dalam menjalankan bisnis online saya kira semua informasi yang dijual adalah sampah, namun jika si pembeli adalah seorang newbie, informasi yang dijual dapat dikatakan iformasi yang sangat berguna baginya. Salam sukses, keep posting.

    BalasHapus
  2. Artikel yang menarik...sgala sesuatu ttp ad pro dan kontra tergantung masing-masing pribadi menanggapinya..

    BalasHapus
  3. Sy berharap artikel ini dapat dibaca oleh bxk org dari kedua kubu (pro-kontra) agar bs meredam caci maki yg tlh lma beredar di dunia maya.
    Kl smpat mampir k blogQ n ks masukan sob... :)
    fmizar.blogspot.com
    kayahatiku.com

    BalasHapus